Tuesday 27 September 2011

Yang mana satu pilihan hati




Dewasa ini gadget elektronik seperti Apple Ipad dan Samsung Galaxy Tab menjadi pilihan anak2 muda dan juga generasi yang lebih vateran. Dibawah perbandingan antara Apple Ipad dan Samsung Galaxy Tab, moga2 dapat memilih yang mana satu pilihan hati. Perbandingan ini diambil dari majalah PCWorld.

 Apple iPad 2 vs Samsung Galaxy Tab 10.1:

Feature
Apple iPad 2
Samsung Galaxy Tab 10.1
Verdict?
Operating system (OS)
Apple iOS 4 (upgradeable to iOS 5)
Google Android 3.1 'Honeycomb'
iPad 2
Display size
9.7in
10.1in
Galaxy Tab 10.1
Display technology
Capacitive LED-backlit IPS
Capacitive PLS TFT
Draw
Display resolution
1024x768 pixels
1280x800 pixels
Galaxy Tab 10.1
Multitouch
Yes
Yes
Draw
Front camera
VGA
2 megapixels
Samsung Galaxy Tab 10.1
Rear camera
0.7 megapixels, no flash
3 megapixels, LED flash, autofocus, geotagging
Galaxy Tab 10.1
Video recording
Yes, 720p HD
Yes, 720p HD
Draw
GPS
Yes
Yes
Draw
Internal memory
16GB, 32GB, or 64GB
16GB or 32GB
iPad 2
Expandable memory
None
None
Draw
Dimensions
241.2 x 185.7 x 8.8mm
256.7.4 x 175.3 x 8.6mm
Galaxy Tab 10.1
Weight
607g
565g
Galaxy Tab 10.1
Application store
Apple App Store
Google Android Market
iPad 2
Processor
Apple A5 dual-core (1GHz)
ARM Cortex A9 dual-core (1GHz)
Draw
RAM
512MB
1GB
Galaxy Tab 10.1
3G
Wi-Fi only and Wi-Fi + 3G models
Wi-Fi only and Wi-Fi + 3G models
Draw
Wi-Fi
Yes
Yes
Draw
Bluetooth
2.1 with A2DP
3.0 with A2DP
Galaxy Tab 10.1
HDMI-out
No (Yes, with optional digital AV adapter)
No (Yes, with optional HDTV adapter)
Draw
USB port
No
No
Draw
Quoted battery life
Up to 10 hours
Up to 9 hours
iPad 2
Adobe Flash support
No
Yes
Galaxy Tab 10.1

Monday 26 September 2011

Jemputan menemui Ilahi


Sebulan dua ini banyak kedengaran berita mereka yang pulang menemui penciptanya. Terbaru mantan Ketua Helwa ABIM Prof Dr Khalijah Salleh yang pergi menemui Allah Rabbul Alamin pada tanggal 17 Sep 2011. Didoakan roh beliau ditempatkan bersama roh orang2 mukmin serta bertaqwa kepada Allah. Di kampung halaman ku juga ramai kenalan dan saudara ku yang pergi menemui Ilahi selang antara 1 bulan jaraknya, ada juga selang antara1 minggu. Begitulah sudah menjadi sunnatullah yang mana setiap yang bernafas atau yang bernyawa pasti akan merasai kematian, cuma tidak tahu bilakah, dimanakan dan bagaimanakah saat nyawa ditarik dari halkum. Ini selari dengan peringatan Allah dalam surah Al-Imran ayat 185 bahawa setiap yang bernyawa pasti akan mati.
Seperti yang difahami daripada kitab agama yang berbicara soal kematian, perkara kematian adalah hal yang mutlak. Sementara menanti saat yang pasti ini, apakah masing-masing dari kita sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum maut datang?
Apakah kita akan berleka-leka dan bersantai-santai dalam menghadapi maut ini?
Ataukah kita akan mempersiapkan diri untuk menjemput maut?
Di sana masih kedapatan orang yang lalai tentang  kehidupan setelah kematian serta  tidak ada  rasa takut menghadapi kematian. Tanpa disedari mereka semakin hampir dengan saat kematian dengan meningkatnya umur tahun demi tahun. Alih-alih mereka kembali kepada Maha Pencipta, mereka lebih suka untuk melakukan apa yang mereka fikirkan. Mereka hanya mempersiapkan diri untuk mahu hidup lebih lama sementara tidak menyiapkan bekal untuk kehidupan setelah kematian tersebut. Ketika saat kematian menjemput dirinya, jadilah mereka orang-orang yang miskin dengan bekalan alam akhirat.
Walaupun kita yakin, kita masih harus banyak mempersiapkan diri untuk hidup setelah kematian itu kerana belum tentu bekalan yang ada mampu untuk menyelamatkan kita dialam barzah dan di hari kiamat.
Kita bertanya pada diri kita, sudahkah kita menyiapkan bekal?
Kematian itu datangnya tidak mampu ditolak namun bukan bererti kematian tidak memberikan tanda-tanda kedatangannya. Sungguh beruntung bagi mereka yang mempunyai keluasaan waktu dan kesempatan untuk membaca dan memahami tanda-tanda tersebut. Hingga mereka telah menyiapkan sejak sedemikian lama.
Keluasaan waktu; mereka yang diberi umur panjang merupakan sebuah nikmat yang tiada terperi dalam menyambung kematian. Umur yang panjang adalah kesempatan untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Tiada orang yang mampu menentukan berapa lama mereka hidup. Oleh karena itu, jangan leka dalam memanfaatkan waktu. Gunakan setiap detik untuk mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah kematian.
Kesempatan; ada sekian banyak kesempatan yang diberikan untuk memperkaya diri untuk menghadapi kematian. Mengajar ilmu, berpesan hal-hal yang baik hingga mempunyai niat yang baik merupakan kesempatan-kesempatan yang sangat berharga. Tidak semua orang mahu dan mampu untuk memanfaatkan kesempatan tersebut, hingga akhirnya menjadi orang yang menyesal. Oleh karena itu, manafaatkan setiap kesempatan yang ada untuk persiapan menerima jemputan menemui Ilahi.
Akhir kalam, bila mana ada salah satu anggota keluarga atau jiran tetangga atau rakan anda yang meninggal dunia, jadikanlah kesempatan itu untuk mengingatkan kembali mengenai bekal kita masing-masing. Bekal untuk mengikuti sebuah kejadian yang dialami orang yang telah pergi menemui tuhannya.Mengingat mati bukanlah alasan untuk menjadikan orang pemalas, melainkan pertanda mengingat pada tujuan dari kehidupan itu sendiri.

Browsed by others

Your weather just got better.